Kebutuhan Gizi Pada Pasien Pasca Bedah

Pembedahan adalah semua tindakan pengobatan yang menggunakan cara invasif dengan membuka atau menampilkan bagian tubuh yang akan akan di tangani. Pembukaan bagian tubuh ini umumnya dilakukan tindakan perbaikan, yaitu dengan penutupan dan perbaikan luka. Pada kondisi ini tubuh pasien berada dalam kondisi yang membutuhkan dukungan gizi ekstra untuk mempercepat pemulihan, mencegah komplikasi, dan mengembalikan fungsi normal tubuh. Gizi yang tepat memainkan peran penting dalam mendukung sistem kekebalan tubuh, mempercepat penyembuhan luka, serta meminimalisir risiko infeksi dan penurunan berat badan yang berlebihan.
Macam Pembedahan
- Bedah kecil/minor seperti tindakan insisi (mengeluarkan nanah), ekstirpasi (pengangkatan massa tumor), dan sirkumsisi (sunat).
- Pasca bedah besar/mayor, dibedakan dalam bedah pada saluran cerna (lambung, usus halus, usus besar, kandung empedu, pancreas) dan Bedah di luar saluran cerna (jantung, ginjal, paru, saluran kemih, tulang dan sebagainya)
Penatalaksanaan diet yang tepat pada pasien pasca bedah sangat penting untuk pemulihan yang optimal. Diet pasca bedah harus memperhatikan asupan gizi yang diperlukan dan meminimalkan risiko komplikasi. Dalam presentasi ini, akan dibahas penatalaksanaan diet yang efektif untuk pasien pasca bedah.
Peran Gizi dalam Pemulihan Pasca Pembedahan
Pada tahap pasca pembedahan, tubuh memasuki fase katabolik, di mana terjadi peningkatan penggunaan energi dan protein untuk memperbaiki jaringan yang rusak dan melawan infeksi. Proses ini memerlukan peningkatan asupan gizi yang seimbang. Beberapa tujuan utama dari pemberian nutrisi yang tepat pada pasien pasca operasi antara lain:
- Mempercepat penyembuhan luka.
- Mencegah infeksi dan komplikasi lain.
- Memperbaiki keseimbangan cairan dan elektrolit.
- Mendukung regenerasi jaringan dan pembentukan kolagen.
- Mencegah penurunan massa otot dan berat badan berlebihan.
Proses penyembuhan luka memerlukan energi yang lebih banyak dibandingkan kondisi normal, serta peningkatan kebutuhan akan zat-zat tertentu seperti protein, vitamin, dan mineral.
Syarat Diet
Memberikan makanan secara bertahap mulai dari bentuk cair, saring, lunak, dan biasa.
Pemberian makanan dari tahap ke tahap bergantung pada macam pembedahan dan keadaan pasien, seperti:
- Pasca bedah kecil/minor: makanan diusahakan secepat mungkin kembali seperti biasa atau normal.
- Pasca bedah besar/mayor: makanan diberikan secara hati-hati disesuaikan dengan kemampuan pasien untuk menerimanya.
Kebutuhan Zat Gizi
- Energi diberikan sebanyak 30-40 kal/kg Berat Badan. Bagi pasien dengan penyakit tertentu atau keadaan kritis diberikan sesuai penyakitnya. Pasca operasi, kebutuhan kalori pasien umumnya meningkat. Tubuh membutuhkan kalori ekstra untuk membangun kembali jaringan yang rusak, menjaga fungsi organ, serta mempertahankan kekuatan otot.
- Protein diberikan 1-1.8 gr/kg Berat Badan/hari. Bagi pasien dengan penyakit tertentu atau keadaan kritis diberikan sesuai penyakitnya. Protein adalah komponen utama dalam proses penyembuhan dan pemulihan pasca pembedahan. Protein dibutuhkan untuk sintesis kolagen yang penting dalam penyembuhan luka, pembentukan jaringan baru, dan pemeliharaan massa otot. Kekurangan protein dapat menghambat penyembuhan luka, memperpanjang masa rawat inap, dan meningkatkan risiko infeksi.
- Lemak cukup, yaitu 20-25 % dari total kebutuhan energi total. Bagi pasien dengan penyakit tertentu atau keadaan kritis diberikan sesuai penyakitnya. Lemak berperan penting sebagai sumber energi dan dalam proses perbaikan jaringan serta modulasi respons inflamasi. Pasien pasca operasi perlu memperoleh lemak dalam jumlah yang cukup, terutama lemak tak jenuh yang mengandung asam lemak esensial. Asam lemak seperti omega-3 dan omega-6 berperan dalam mengurangi peradangan dan mempercepat penyembuhan.
- Karbohidrat cukup, sebagai sisa dari kebutuhan energi total dari protein dan lemak untuk menghindari hipermetabolisme. Bagi pasien dengan penyakit tertentu atau keadaan kritis diberikan sesuai penyakitnya. Karbohidrat merupakan sumber energi utama yang diperlukan untuk aktivitas sel, terutama selama fase penyembuhan. Asupan karbohidrat yang cukup penting untuk menjaga kadar glukosa darah tetap stabil, yang pada gilirannya mendukung proses penyembuhan luka.
- Vitamin dan mineral cukup, terutama vitamin A, B, C, dan K. Jika diperlukan boleh ditambahkan dalam bentuk suplemen. Kebutuhan akan vitamin dan mineral pada pasien pasca operasi meningkat karena peran pentingnya dalam berbagai fungsi tubuh, termasuk penyembuhan luka, fungsi imun, dan produksi energi.Beberapa vitamin dan mineral penting yang harus diperhatikan antara lain:
- Vitamin A: Mendukung fungsi kekebalan tubuh dan penting untuk perbaikan jaringan. Sumbernya meliputi wortel, bayam, dan ubi jalar.
- Vitamin C: Membantu sintesis kolagen dan mempercepat penyembuhan luka. Vitamin C juga berfungsi sebagai antioksidan yang melawan radikal bebas. Sumber vitamin C meliputi jeruk, stroberi, dan brokoli.
- Zinc: Zinc atau seng penting untuk penyembuhan luka dan memperkuat sistem kekebalan tubuh. Kekurangan zinc dapat menghambat penyembuhan luka. Sumber zinc meliputi daging merah, biji labu, dan kacang-kacangan.
- Magnesium dan kalsium: Keduanya berperan dalam fungsi otot dan pembentukan tulang. Kalsium juga penting dalam proses pembekuan darah yang baik setelah operasi.
- Cairan cukup ;Jika kondisi pasien normal, kebutuhan cairan sebanyak 1500-2500 ml/24 jam atau 30-35 ml/kg Berat Badan, Jika kondisi pasien hipovolemik atau hipervolemik harus diperhatikan antara cairan yang masuk dan keluar.
Beberapa pasien pasca pembedahan memiliki kondisi khusus yang mempengaruhi kebutuhan gizi mereka, seperti diabetes, penyakit ginjal, atau obesitas. Misalnya:
- Pasien diabetes: Kontrol glukosa darah sangat penting, sehingga asupan karbohidrat harus dipantau dengan cermat untuk mencegah hiperglikemia yang dapat memperlambat penyembuhan luka.
- Pasien obesitas: Walaupun mereka memiliki cadangan energi yang lebih banyak, mereka tetap membutuhkan protein yang cukup untuk pemulihan. Namun, jumlah kalori yang diberikan harus disesuaikan untuk mencegah penambahan berat badan lebih lanjut.
- Pasien dengan penyakit ginjal: Mereka mungkin memerlukan pembatasan asupan protein dan natrium untuk mencegah beban yang berlebihan pada ginjal.
Asupan Zat Gizi yang optimal merupakan kunci penting dalam pemulihan pasien pasca pembedahan. Dengan memberikan asupan energi, protein, lemak, vitamin, dan mineral yang tepat, serta memastikan hidrasi yang cukup, tubuh dapat mempercepat penyembuhan luka, mencegah komplikasi, dan mendukung kesejahteraan keseluruhan pasien. Setiap pasien mungkin memiliki kebutuhan gizi yang berbeda tergantung jenis operasi dan kondisi kesehatan, sehingga penting bagi tim medis untuk menyesuaikan rencana gizi yang sesuai.
Dengan demikian, pemantauan dan evaluasi rutin dari status gizi pasien selama proses pemulihan sangat penting untuk memastikan hasil yang optimal.
Disadur dari berbagai sumber